Pahami jejak sidik jari browser

Sidik jari browser adalah kumpulan informasi sistematik tentang web browser yang dapat dipergunakan untuk menganalisa dan mengetahui tentang sebuah identitas dan karakteristik penggunanya. Setiap pengaturan browser serta fitur-fiturnya dapat membangun sebuah "sidik jari browser". Sebagian besar browser secara tidak sengaja membuat sidik jari unik untuk setiap pengguna, yang dapat dilacak di internet. Untuk pembahasan mendalam tentang sidik jari browser, silakan merujuk pada artikel yang dapat pada Blog Tor : Sidik Jari Browser: Sebuah Pengenalan dan Tantangan ke Depan dan Tor Browser: Sebuah Warisan dari Inovasi untuk Berselancar secara Pribadi nan Mutakhir dan .

Mengapa sidik jari browser mengancam privasi secara online?

Pertama, tidak ada keharusan untuk bertanya dan meminta izin dari pengguna untuk mengumpulkan informasi. Beberapa kode yang berjalan pada browser dapat meninggalkan jejak sidik jari secara diam-diam pada perangkat tanpa pengguna ketahui.

Kedua, jika salah satu atribut sidik jari browser bersifat unik atau jika kombinasi beberapa atribut bersifat unik, perangkat dapat diidentifikasi dan dilacak secara daring. Artinya, bahkan tanpa cookie, suatu perangkat dapat dilacak menggunakan jejak sidik jarinya.

Bagaimana Tor Browser mencegah sidik jari

Tor Browser dirancang khusus untuk meminimalkan keunikan sidik jari dari setiap pengguna pada berbagai macam metrik. While it is practically impossible to make all Tor Browser users identical, the goal is to reduce the number of distinguishable "buckets" for each metric. Pendekatan ini sangat efektif dalam mempersulit pelacakan dan pengidentifikasian pengguna secara individu.

Beberapa atribut, seperti sistem operasi dan bahasa yang digunakan sangat penting secara fungsional dan tidak dapat sepenuhnya disembunyikan maupun dipalsukan. Sebaliknya, Tor Browser membatasi variasi dalam atribut ini untuk mengurangi kekhasan tertentu. For example, it limits font enumeration and applies character fallback, standardizes screen and window sizes using letterboxing, and restricts the variety of requested languages to a small, predefined set.

Tujuan utama perlindungan anti-sidik jari dari Tor Browser adalah menyusahkan pihak-pihak tertentu dalam mengumpulkan informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pengguna secara unik, sehingga meningkatkan privasi tanpa mengorbankan fungsionalitas yang diperlukan.

Fitur anti-sidikjari pada Tor Browser

Letterboxing

Untuk mencegah sidik jari berdasarkan dimensi layar, Tor Browser memulai dengan jendela konten yang dibulatkan dengan kelipatan 200px x 100px. Strateginya adalah menempatkan semua pengguna dalam beberapa kelompok agar pengguna lebih sulit untuk diidentifikasi. Hal ini bekerja hingga pengguna mulai mengubah ukuran jendela mereka (misalnya, dengan memaksimalkan atau masuk ke mode layar penuh). Tor Browser ships with a fingerprinting defense for those scenarios as well, which is called Letterboxing, a technique developed by Mozilla and presented in 2019. Cara kerjanya adalah dengan menambahkan margin pada jendela browser, sehingga jendela tersebut dapat sedekat mungkin berubah menjadi ukuran yang diinginkan saat pengguna masih berada dalam beberapa kelompok ukuran layar yang dapat mencegah pengelompokkan dengan bantuan dimensi layar.

Secara sederhana, teknik ini membuat kelompok pengguna dengan ukuran layar tertentu dan hal ini membuat orang lain lebih sulit untuk mengenali pengguna berdasarkan ukuran layarnya, karena dengan pengaturan ini banyak pengguna akan memiliki ukuran layar yang sama.

letterboxing

Fitur anti-sidikjari lainnya

Selain letterboxing, Tor Browser menggunakan banyak fitur lain untuk mengurangi sidik jari browser dan melindungi privasi pengguna. Fitur-fitur ini meliputi pemblokiran ekstraksi gambar pada Canvas, integrasi NoScript, pemalsuan user-agent, dan isolasi pihak pertama. Untuk daftar lengkap fiturnya, silakan baca Dokumen design dan implementasi Tor Browser.